“Salam jumpa, salam kasih.
Ucap rindu untuk kalian yang menanti”
Jiaah.. Kepedean banget yaa.. gapapa. Hidup kadang perlu dipedein, yang
saya jelaskan di sini berbeda dengan percaya diri yaa.. walaupun sebenarnya
sama. Tapi, yang saya tekankan disini adalah percaya diri lebih, atau kepedean.
“Hidup kadang perlu dipedein”. Kenapa? Orang yang kepedean, menurut saya adalah
orang yang mencoba membangun kepercayaan dirinya. Kenapa saya berpendapat
begitu? Sudaaaaaah.. kebanyakan nanya, gak selesai-selesai ini..
Kurang lebih sudah 5 bulan, saya baru mulai memosting blog lagi, kenapa? Sudaaaah.. kebanyakan nanya, Sabaaaar...
Saya alhamdulillah sudah mulai disibukan dengan berbagai kegiatan yang mengasah
kemampuan berorganisasi. Mulai dari kegiatan UNITAS di kampus, pementasan drama
di semester 3, 2 kali pementasan drama di semester 4, ikut perlombaan Festival
Teater Jakarta Selatan bersama Teater
DNA pada tanggal 24 September lalu, Koordinator acara di acara ulang tahun
CCE Community dan menyutradarai drama musikal yang ada dirangkaian acara, dan..
masih banyak lainnya. Syukurnya adalah saya dapat mengikuti kegiatan yang cocok
dengan kemampuan saya, dan terpenting saya sukai, dengan begitu saya bisa
menikmati. Lelah? Yaaa memang lelah, tapi anggap seperti terpaan angin ke pohon
yang menjulang tinggi, seperti jalan dengan sedikit batu kerikil, seperti nasi
padang yang kurang begitu nikmat karena sambel ijonya dikit... yaaa seperti
itulaaah...
“Jangan pernah merasa lelah. Sampai lelah, terasa lelah untuk mengikutimu.
Tetap semangat, hingga semangat heran melihat semangatmu” –Dita Jumanto (Enje)
Saat ini, saya akan menceritakan pengalaman-pengalaman yang telah saya
lalui sesuai dengan apa yang telah saya sebutkan. Saya akan menceritakan
sesuatu kejadian menarik dari pengalaman tersebut.
Pementasan Drama di semester
3
Mungkin ini gak berbeda jauh dengan cerita yang pernah saya tulis di
postingan sebelumnya. Semester 3 ini menurut saya adalah semester awal menuju
pengerucutan jurusan. Pada semester sebelumnya; 1 dan 2. Masih sekedar materi-materi.
Bisa dianggap semester 1 dan 2 ini adalah semester perkenalan. Kami diperkenalkan
tentang jurusan yang kami pilih, kami diberikan pemahaman dari timbulnya
pertanyaan “Apa tujuan kalian memilih jurusan bahasa Indonesia?” atau “Apa yang
akan kalian dapatkan dari belajar di jurusan bahasa Indonesia” dan
pemahaman-pemahaman lainnya.
Kembali ke topik. Di semester 3 ini saya ada sebuah pementasan drama
tanggal 1 Desember 2015. Yaa.. sudah hampir setahun yang lalu. Di pementasa
ini, saya menampilkan drama yang berjudul “Pena Sang Mentari” yang dibuat oleh
saya sendiri.
Berkisahkan tentang perjuangan mahasiswa bahasa Indonesia yang
bernama Amar, untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang penulis. Berbagai
sindiran dan keraguan orang-orang tentang jurusan bahasa Indonesia mampu ia
hadapi, walau dekang sedikit drama; Amar memberontak kepada keluarganya yang
meragukan bahkan melarang memilih jurusan tersebut. Perjuangan terus berlanjut
hingga di suatu ketika, Amar bisa membuat sebuah buku yang menceritakan tentang
perjuangannya. Amar mampu menjadi penulis terkenal, bukunya menjadi best seller di Indonesia. Di akhir
pentas, Amar berpesan kepada para hadirin untuk terus berjuang, mewujudkan
cita-citanya, rintangan pasti ada, yang terpenting seberapa besar tekad kita
untuk mewujudkannya.
“Keberhasilan yang paling indah adalah keberhasilan yang berawal dari
keraguan orang lain.” –Amar dalam drama Pena
Sang Mentari.
Dari Pena Sang Mentari ini, kelas saya berhasil mendapatkan hati para dewan
juri sebagai “Tema dan Amanat Terbaik”.
walaupun tidak menjadi yang nomor satu, tetapi itu sudah membuat saya bangga
dan senang, yang terpenting dari saya selaku penulis naskah dan pemain adalah
apa yang disampaikan dapat didengar dan dipahami para hadirin. Penghargaan
adalah bonus, proses lah yang menentukan.
Bersambung...